[Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
Written on: Abril 11, 2019
[Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita - Hi friends, I hope you are all in good healthanimeanimenews, In the article you are reading this time with the title [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel 2012,
Artikel Comedy,
Artikel Fantasy,
Artikel Related Post,
Artikel Review Anime,
Artikel Seinen, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
link : [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
Tanggal Rilis: 2 juli 2012
PV
Jalan Cerita
You are now reading the article [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2019/04/review-anime-jinrui-wa-suitai-shimashita.html
Title : [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
link : [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
Baca juga
[Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
Kali ini saya akan mereview anime Fantasy berjudul 'Jinrui wa Suitai Shimashita'. Tanpa membuang waktu lagi soalnya saya lagi buru - buru, langsung saja simak reviewnya.Tanggal Rilis: 2 juli 2012
Type: TV
Genre: Comedy, Fantasy, Seinen
Durasi: 23 Menit per Eps
Episode: 12
Rating: 7.85
Sumber Cerita: Light novel
Studio: AIC A.S.T.A.
Sinopsis
Umat manusia telah melewati masa kejayaannya dan sedang menuju kepunahan. Kini dunia didominasi oleh kaum peri yang dapat berkembang biak secara pesat hanya dengan bersenang-senang. Karena kemampuannya berkomunikasi dengan peri, seorang gadis mewakili manusia dan bekerja sebagai mediator di antara umat manusia dan kaum peri. Pekerjaan tersebut ternyata kemudian membawanya jauh ke dalam dunia peri yang aneh dan penuh kejutan.
Umat manusia telah melewati masa kejayaannya dan sedang menuju kepunahan. Kini dunia didominasi oleh kaum peri yang dapat berkembang biak secara pesat hanya dengan bersenang-senang. Karena kemampuannya berkomunikasi dengan peri, seorang gadis mewakili manusia dan bekerja sebagai mediator di antara umat manusia dan kaum peri. Pekerjaan tersebut ternyata kemudian membawanya jauh ke dalam dunia peri yang aneh dan penuh kejutan.
PV
Menyebut ceritanya dengan kata "unik" rasanya masih belum cukup untuk menggambarkan anime ini secara tepat. Segala sesuatu mengenai ceritanya sangat jauh berbeda dari sebagian besar, atau bahkan semua anime yang lain. Temanya bukan tentang orang, tempat, atau kejadian tertentu, melainkan lebih tentang satu periode waktu, tentang perubahan - perubahan yang terjadi pada umat manusia, peradaban mereka, dan juga hubungan mereka dengan lingkungan sekeliling jauh di masa depan. Lalu timeline dari satu chapter ke chapter berikut disusun berjalan mundur, mengizinkan anime ini untuk tetap menjaga fokus ceritanya pada dunia di sekeliling sang protagonis dan bukan justru mengikuti kehidupan protagonis tersebut. Sekilas hal ini mungkin terkesan akan membingungkan, tetapi ternyata sama sekali tidak begitu, sebab daripada berupa tahapan - tahapan dalam cerita, chapter - chapter tersebut lebih seperti kepingan jigsaw puzzle. Sejak pertama, anime ini langsung memperlihatkan puzzle yang sudah sekitar 80 persen selesai, sebelum kemudian menutup lubang-lubangnya satu persatu dengan kepingan - kepingan yang tersisa. Namun sayangnya, keunikan ini yang pada akhirnya ini juga yang menghambat anime ini. Laksana menemukan suku baru di suatu dunia baru, ceritanya yang hanya mengangkat karakteristik demi karakteristik dari dunia yang kini didominasi kaum peri tidak akan memuaskan kecuali mereka yang berasal dari bidang antropologi atau sejarah, sedangkan mereka yang mencari thrill dari eksplorasi kemungkinan akan mendapati anime ini terlalu datar tanpa daya tarik yang khusus.
Karakter Watashi sang karakter utama sekaligus narator adalah mungkin penggambaran paling tepat dari sikap umat manusia jika suatu hari kita punah secara alami. Pasrah tetapi tidak mau berpangku tangan. Tanpa masa depan, tetapi tetap ingin mencari tahu dan meninggalkan pengetahuan. Dan oleh karena itu, dia adalah sudut pandang yang paling pas untuk mewakili penonton dalam melihat wujud baru dari sebuah dunia yang familiar. Pemberian identitas yang samar dengan cuma menggunakan panggilan seperti watashi (saya), joshu-san (asisten), dan Y juga menjaga agar dunia tersebut selalu lebih menonjol daripada para karakter anime ini, sehingga ketika ceritanya berakhir, mereka pun tidak pernah terasa lebih daripada sekedar salah satu penonton.
Art
Warna - warna pastel yang cerah mengingatkan kita pada buku cerita anak - anak, seketika memicu perasaan rindu yang dalam namun dari sisi yang menyenangkan. Ini sangat sesuai dengan anime ini yang meskipun bersetting pada masa kepunahan manusia, tidak bermaksud memperlihatkan apa yang pernah ada tetapi justru apa yang sekarang yang menggantikannya.
Warna - warna pastel yang cerah mengingatkan kita pada buku cerita anak - anak, seketika memicu perasaan rindu yang dalam namun dari sisi yang menyenangkan. Ini sangat sesuai dengan anime ini yang meskipun bersetting pada masa kepunahan manusia, tidak bermaksud memperlihatkan apa yang pernah ada tetapi justru apa yang sekarang yang menggantikannya.
Musik
Lagu Openingnya lumayan catchy. Sayang saya gak punya waktu banyak pas nontonnya, jadi dengan sedikit terpaksa hampir selalu saya skip. Sementara audio untuk adegan di ceritanya juga bagus. Kadang ada OST yang kesannya dramatis, terus mendadak diganti jadi OST depresi ngikutin apa yang dinarasikan Watashi. Terus saya juga suka suara yang dihasilkan seiyuu - seiyuu di anime ini. Mulai dari Watashi yang kadang saya rasa suka bicara dengan monoton, tapi dengan kesan yang sama sekali tidak datar. Atau kalau perlu saya bilang, itu adalah charm yang dia miliki sebagai tokoh monoton yang hobi bernarasi.
Lagu Openingnya lumayan catchy. Sayang saya gak punya waktu banyak pas nontonnya, jadi dengan sedikit terpaksa hampir selalu saya skip. Sementara audio untuk adegan di ceritanya juga bagus. Kadang ada OST yang kesannya dramatis, terus mendadak diganti jadi OST depresi ngikutin apa yang dinarasikan Watashi. Terus saya juga suka suara yang dihasilkan seiyuu - seiyuu di anime ini. Mulai dari Watashi yang kadang saya rasa suka bicara dengan monoton, tapi dengan kesan yang sama sekali tidak datar. Atau kalau perlu saya bilang, itu adalah charm yang dia miliki sebagai tokoh monoton yang hobi bernarasi.
Overall
Apa yang akan kalian lakukan saat menghadapi kepunahan ? Tidak ada perang ataupun zombie, hanya waktu kita saja yang memang sudah habis. Ada dunia baru di luar sana, dunia para peri yang penuh misteri, maka mengapa tidak nikmati saja ?. Dan dengan identifikasi karakter yang disamarkan, anime ini menempatkan kalian di kursi terdepan. Sayang sekali bahwa ceritanya ternyata kemudian tidak memperlihatkan cukup hal dari dunia tersebut untuk memuaskan semua orang, tetapi jika bersedia bersabar, kalian mungkin masih akan terpikat oleh salah satu storytelling paling unik di anime.
Jalan Cerita: 7 / 10
Karakter: 8.5 / 10
Art: 8 / 10
Musik: 8 / 10
Jinrui wa Suitai Shimashita: 8 / 10
That's the article [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita
That's it for the article [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article [Review Anime] Jinrui wa Suitai Shimashita with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2019/04/review-anime-jinrui-wa-suitai-shimashita.html