[Review Anime] Re:Creators
Written on: Marso 20, 2018
[Review Anime] Re:Creators - Hi friends, I hope you are all in good healthanimeanimenews, In the article you are reading this time with the title [Review Anime] Re:Creators, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : [Review Anime] Re:Creators
link : [Review Anime] Re:Creators
Oke, ini merupakan salah satu anime yang saya tunggu - tunggu diawal perilisannya. Namun karena kesibukan akhirnya tidak pernah sempat menontonnya, tetapi beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk menonton anime ini.
Judul : Re:Creators
Tanggal Rilis : 8 April 2017
Episode : 22
Durasi : 24 Menit per Eps
Genre : Action, Sci-Fi, Fantasy
Sumber Cerita : Original
Studio : TROYCA
Sinopsis
Ketika Mizushino Souta sedang menonton anime Seireiki Soukyoku Vogelchevalier, seorang gadis misterius berseragam militer yang seharusnya tidak terdapat di dalam cerita tiba - tiba saja muncul. Dia lalu membawa sang tokoh utama, Selesia Upitiria ke dunia nyata, dan selanjutnya juga Meteora Osterreich dari game Tsuioku no Avalken, dan kemudian lebih banyak lagi tokoh - tokoh fiksi. Akhirnya menyadari bahwa ternyata penderitaan mereka selama ini hanya menjadi objek hiburan, para tokoh itu kini harus memilih, apakah mereka pasrah menerima takdir tersebut, ataukah justru balas menghancurkan dunia para pencipta yang telah memaksa mereka menjalaninya.
Jalan Cerita
Status dari para tokohnya membingungkan, barangkali karena anime ini sejak awal memang lebih cenderung hanya bermaksud memperkenalkan industri dan subkultur otaku yang mereka wakili daripada benar - benar bercerita tentang sekelompok tokoh fiksi yang menjadi nyata. Singkatnya, konsep dan cakupan dari apa yang dia sebut Ciptaan dan Pencipta tidak cukup jelas. Bukan sekadar produk dari imajinasi satu atau dua orang, ternyata hal yang paling penting bagi para Ciptaan adalah persetujuan publik. Namun jika memang demikian, bukankah penulis dan ilustrator yang awalnya menciptakan mereka menjadi sama sekali tidak relevan lagi? Selama publik setuju, siapapun boleh menulis dan menggambar ilustrasi para tokoh tersebut. Lagi pula, batasan dari 'persetujuan publik' tersebut juga masih sangat kabur, maka saat kapan tepatnya dunia para Ciptaan itu tercipta pun kemudian menjadi perlu dipertanyakan. Apakah ketika mereka mulai dirilis? Ataukah ketika sudah mendapatkan cukup followers? Terlebih setelah anime ini menyebutkan bahwa, meski bersumber dari satu judul yang sama, tokoh Selesia yang berasal dari anime tidak tahu tentang dunianya sendiri yang terdapat di Light novel. Jika yang menjadi ukuran adalah persetujuan publik, dunia di dalam Light novel seharusnya juga sudah tercipta, maka apa yang terjadi dengan Selesia yang ada di sana? Dengan status yang membingungkan seperti ini, hubungan antara Ciptaan dan Pencipta pun ikut tampak meragukan, sebab aturan - aturan dasar yang semestinya mengikat keduanya dan membentuk sebuah setting yang baru tidak pernah memiliki wujud. Pada bagian cerita yang cuma memperlihatkan pertarungan di antara para Ciptaan sendiri, masalah ini tidak akan banyak berpengaruh, tetapi bagian yang bercerita tentang interaksi mereka dengan para Pencipta mungkin masih akan terasa terlalu mengada-ada.
Karakter
Para tokohnya tampak terlalu mudah menerima fakta bahwa mereka muncul di dunia nyata (atau, bagi mereka, negeri para dewa), yang semakin kuat mengindikasikan bahwa anime ini memang bukan ingin bercerita tentang orang - orang yang mendadak menyadari bahwa dunia mereka ternyata cuma produk hasil imajinasi di dalam cerita fiksi, melainkan sekadar mengumpulkan beberapa tokoh dari berbagai macam genre cerita sekaligus. Sebagaimana yang juga ditunjukkan oleh proses perpindahan mereka ke dunia nyata yang tidak pernah mampu dijelaskan dengan baik, anime ini kelihatannya tidak menaruh banyak perhatian pada elemen cerita tentang sekumpulan tokoh fiksi yang mendadak berubah menjadi manusia. Jika anime ini sekilas terkesan telah berusaha memberi mereka emosi dan pendapat pribadi, semua hal tersebut sesungguhnya hanya hiasan di permukaan yang tidak berfungsi apa - apa, kecuali barangkali untuk menentukan pada sisi mana setiap tokoh akan berpihak ketika mereka kemudian mulai saling bertarung. Dan meskipun, harus diakui, menyaksikan pertarungan yang tidak lazim antara seorang penyihir dari game RPG dengan gadis Mahou Shoujo memang punya daya tarik tersendiri, pada akhirnya para tokoh di anime ini tidak pernah menjadi lebih dari sekadar representasi dari genre mereka masing - masing.
Art
Animasi gerakan para tokohnya tampak halus dan effects dari kekuatan mereka terlihat indah. Visual di anime ini sangat bagus sehingga setiap adegan pertarungannya benar - benar merupakan sebuah pertunjukan yang patut disaksikan. Namun ironisnya, ketika mereka tidak sedang bertarung, anime ini justru segera bisa menjadi begitu membosankan. Penyebab utamanya adalah dialog yang, selain panjang dan bertele-tele, tampaknya lebih ditujukan sekadar untuk menunjukkan bahwa anime ini memang punya sangkutan dengan industri dan subkultur otaku daripada sebagai bagian dari cerita. Alhasil, ucapan - ucapan para tokohnya kemudian terkesan terlalu dipaksakan.Para Pencipta seringkali tiba - tiba saja akan menggambarkan betapa sulit pekerjaan mereka, atau para Ciptaan akan mengatakan sesuatu hanya agar mereka terdengar keren layaknya tokoh - tokoh di dalam manga dan semacamnya. Sebagian penonton mungkin tetap akan senang mendengarnya, tetapi secara umum, dialog di anime ini akan terasa seperti momen - momen hampa.
Ost
Lagu pembuka yang dibawakan oleh Sawana Hiroyuki sukses membawakan cerita ini menjadi seru. Lagu ini adalah lagu yang akan dijual bersamaan dengan single terbarunya ‘Rubicon’. Lagu Opening Re:Creator yang berjudul ‘Gravity Wall’ terdengar menggairahkan dan menggugah rasa semangat dengan hentakan - hentakannya yang konsisten. Lagu ini sangat menyenangkan, memiliki sentuhan simbolis dengan dibarengi oleh penampakan karakter dari setiap dunia yang berbeda-beda.
Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7.8 / 10
Art : 8 / 10
Ost : 9.5 / 10
Re:Creators : 8.6 / 10
Bagaimana seandainya tokoh - tokoh di dalam anime dan manga tiba - tiba datang ke dunia nyata? Atau bahkan, pada perspektif yang lebih luas, bagaimana seandainya para makhluk ciptaan bisa mempertanyakan takdir mereka kepada sang pencipta? .... Sebuah pertanyaan yang sangat menggugah rasa ingin tahu, tetapi jika anda mencari pembahasan yang juga sama serius, di sini bukan tempatnya. Sebab ternyata, cerita para tokoh tersebut sebenarnya hanyalah dalih bagi anime ini untuk mengumpulkan dan membuat mereka saling bertarung di dalam sebuah event kolaborasi terbesar yang pernah ada. Tentu saja, hal ini kemudian menjanjikan suatu pertunjukan visual yang menakjubkan, maka selama anda tidak berharap lebih, anime ini tetap layak untuk ditonton.
You are now reading the article [Review Anime] Re:Creators with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2018/03/review-anime-recreators.html
Title : [Review Anime] Re:Creators
link : [Review Anime] Re:Creators
[Review Anime] Re:Creators
Oke, ini merupakan salah satu anime yang saya tunggu - tunggu diawal perilisannya. Namun karena kesibukan akhirnya tidak pernah sempat menontonnya, tetapi beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk menonton anime ini.
Judul : Re:Creators
Tanggal Rilis : 8 April 2017
Episode : 22
Durasi : 24 Menit per Eps
Genre : Action, Sci-Fi, Fantasy
Sumber Cerita : Original
Studio : TROYCA
Sinopsis
Ketika Mizushino Souta sedang menonton anime Seireiki Soukyoku Vogelchevalier, seorang gadis misterius berseragam militer yang seharusnya tidak terdapat di dalam cerita tiba - tiba saja muncul. Dia lalu membawa sang tokoh utama, Selesia Upitiria ke dunia nyata, dan selanjutnya juga Meteora Osterreich dari game Tsuioku no Avalken, dan kemudian lebih banyak lagi tokoh - tokoh fiksi. Akhirnya menyadari bahwa ternyata penderitaan mereka selama ini hanya menjadi objek hiburan, para tokoh itu kini harus memilih, apakah mereka pasrah menerima takdir tersebut, ataukah justru balas menghancurkan dunia para pencipta yang telah memaksa mereka menjalaninya.
Jalan Cerita
Status dari para tokohnya membingungkan, barangkali karena anime ini sejak awal memang lebih cenderung hanya bermaksud memperkenalkan industri dan subkultur otaku yang mereka wakili daripada benar - benar bercerita tentang sekelompok tokoh fiksi yang menjadi nyata. Singkatnya, konsep dan cakupan dari apa yang dia sebut Ciptaan dan Pencipta tidak cukup jelas. Bukan sekadar produk dari imajinasi satu atau dua orang, ternyata hal yang paling penting bagi para Ciptaan adalah persetujuan publik. Namun jika memang demikian, bukankah penulis dan ilustrator yang awalnya menciptakan mereka menjadi sama sekali tidak relevan lagi? Selama publik setuju, siapapun boleh menulis dan menggambar ilustrasi para tokoh tersebut. Lagi pula, batasan dari 'persetujuan publik' tersebut juga masih sangat kabur, maka saat kapan tepatnya dunia para Ciptaan itu tercipta pun kemudian menjadi perlu dipertanyakan. Apakah ketika mereka mulai dirilis? Ataukah ketika sudah mendapatkan cukup followers? Terlebih setelah anime ini menyebutkan bahwa, meski bersumber dari satu judul yang sama, tokoh Selesia yang berasal dari anime tidak tahu tentang dunianya sendiri yang terdapat di Light novel. Jika yang menjadi ukuran adalah persetujuan publik, dunia di dalam Light novel seharusnya juga sudah tercipta, maka apa yang terjadi dengan Selesia yang ada di sana? Dengan status yang membingungkan seperti ini, hubungan antara Ciptaan dan Pencipta pun ikut tampak meragukan, sebab aturan - aturan dasar yang semestinya mengikat keduanya dan membentuk sebuah setting yang baru tidak pernah memiliki wujud. Pada bagian cerita yang cuma memperlihatkan pertarungan di antara para Ciptaan sendiri, masalah ini tidak akan banyak berpengaruh, tetapi bagian yang bercerita tentang interaksi mereka dengan para Pencipta mungkin masih akan terasa terlalu mengada-ada.
Karakter
Para tokohnya tampak terlalu mudah menerima fakta bahwa mereka muncul di dunia nyata (atau, bagi mereka, negeri para dewa), yang semakin kuat mengindikasikan bahwa anime ini memang bukan ingin bercerita tentang orang - orang yang mendadak menyadari bahwa dunia mereka ternyata cuma produk hasil imajinasi di dalam cerita fiksi, melainkan sekadar mengumpulkan beberapa tokoh dari berbagai macam genre cerita sekaligus. Sebagaimana yang juga ditunjukkan oleh proses perpindahan mereka ke dunia nyata yang tidak pernah mampu dijelaskan dengan baik, anime ini kelihatannya tidak menaruh banyak perhatian pada elemen cerita tentang sekumpulan tokoh fiksi yang mendadak berubah menjadi manusia. Jika anime ini sekilas terkesan telah berusaha memberi mereka emosi dan pendapat pribadi, semua hal tersebut sesungguhnya hanya hiasan di permukaan yang tidak berfungsi apa - apa, kecuali barangkali untuk menentukan pada sisi mana setiap tokoh akan berpihak ketika mereka kemudian mulai saling bertarung. Dan meskipun, harus diakui, menyaksikan pertarungan yang tidak lazim antara seorang penyihir dari game RPG dengan gadis Mahou Shoujo memang punya daya tarik tersendiri, pada akhirnya para tokoh di anime ini tidak pernah menjadi lebih dari sekadar representasi dari genre mereka masing - masing.
Art
Animasi gerakan para tokohnya tampak halus dan effects dari kekuatan mereka terlihat indah. Visual di anime ini sangat bagus sehingga setiap adegan pertarungannya benar - benar merupakan sebuah pertunjukan yang patut disaksikan. Namun ironisnya, ketika mereka tidak sedang bertarung, anime ini justru segera bisa menjadi begitu membosankan. Penyebab utamanya adalah dialog yang, selain panjang dan bertele-tele, tampaknya lebih ditujukan sekadar untuk menunjukkan bahwa anime ini memang punya sangkutan dengan industri dan subkultur otaku daripada sebagai bagian dari cerita. Alhasil, ucapan - ucapan para tokohnya kemudian terkesan terlalu dipaksakan.Para Pencipta seringkali tiba - tiba saja akan menggambarkan betapa sulit pekerjaan mereka, atau para Ciptaan akan mengatakan sesuatu hanya agar mereka terdengar keren layaknya tokoh - tokoh di dalam manga dan semacamnya. Sebagian penonton mungkin tetap akan senang mendengarnya, tetapi secara umum, dialog di anime ini akan terasa seperti momen - momen hampa.
Ost
Lagu pembuka yang dibawakan oleh Sawana Hiroyuki sukses membawakan cerita ini menjadi seru. Lagu ini adalah lagu yang akan dijual bersamaan dengan single terbarunya ‘Rubicon’. Lagu Opening Re:Creator yang berjudul ‘Gravity Wall’ terdengar menggairahkan dan menggugah rasa semangat dengan hentakan - hentakannya yang konsisten. Lagu ini sangat menyenangkan, memiliki sentuhan simbolis dengan dibarengi oleh penampakan karakter dari setiap dunia yang berbeda-beda.
Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7.8 / 10
Art : 8 / 10
Ost : 9.5 / 10
Re:Creators : 8.6 / 10
Bagaimana seandainya tokoh - tokoh di dalam anime dan manga tiba - tiba datang ke dunia nyata? Atau bahkan, pada perspektif yang lebih luas, bagaimana seandainya para makhluk ciptaan bisa mempertanyakan takdir mereka kepada sang pencipta? .... Sebuah pertanyaan yang sangat menggugah rasa ingin tahu, tetapi jika anda mencari pembahasan yang juga sama serius, di sini bukan tempatnya. Sebab ternyata, cerita para tokoh tersebut sebenarnya hanyalah dalih bagi anime ini untuk mengumpulkan dan membuat mereka saling bertarung di dalam sebuah event kolaborasi terbesar yang pernah ada. Tentu saja, hal ini kemudian menjanjikan suatu pertunjukan visual yang menakjubkan, maka selama anda tidak berharap lebih, anime ini tetap layak untuk ditonton.
That's the article [Review Anime] Re:Creators
That's it for the article [Review Anime] Re:Creators this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article [Review Anime] Re:Creators with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2018/03/review-anime-recreators.html