[Review Anime] Mahoutsukai no Yome
Written on: Abril 15, 2018
[Review Anime] Mahoutsukai no Yome - Hi friends, I hope you are all in good healthanimeanimenews, In the article you are reading this time with the title [Review Anime] Mahoutsukai no Yome, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : [Review Anime] Mahoutsukai no Yome
link : [Review Anime] Mahoutsukai no Yome
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, kita bisa menikmati salah satu anime yang diadaptasi dari manga Shounen karya Kore Yamazaki : Mahoutsukai no Yome. Kalian mau kisah cinta yang romantis tapi anti-mainstream? Atau kalian adalah pecinta fantasi ala barat? Anime yang berjudul Mahotsukai no Yome ini mungkin cocok menjadi tontonan yang tepat untuk kalian tonton.
Judul : Mahoutsukai no Yome
Tanggal Rilis : 8 Oktober 2017
Episode : 24
Durasi : 24 Menit per Eps
Genre : Slice of Life, Fantasy, Magic, Shounen
Sumber Cerita : Manga
Studio : Wit Studio
Sinopsis
Chise Hatori adalah seorang anak yang dikucilkan oleh masyarakat lantaran mampu melihat makhluk-makhluk ghaib. Putus asa atas nasibnya, ia pun memutuskan untuk menjual dirinya dalam suatu lelang untuk para penyihir. Di sanalah ia dipertemukan dengan Elias, seorang penyihir yang membeli Chise untuk dijadikan murid, sekaligus dipersiapkan untuk menjadi pengantinnya.
Jalan Cerita
Meskipun jalan ceritanya terkesan pelan, penonton tak akan merasa bosan karena dialog dan interaksi antar karakternya sendiri cukup menarik untuk disimak. Pelannya jalan cerita itu bisa dimaklumi karena banyakanya hal - hal yang harus dijelaskan sepanjang cerita, seperti perkenalan para tokoh dan juga konsep worldbuilding anime itu sendiri. Sepertinya Wit Studio tak mau terburu-buru dalam memunculkan konflik yang menjadi bumbu utamanya. Penonton dipandu terlebih dahulu untuk mengetahui seluk-beluk dunia Chise dan Elias sebelum menikmati konflik yang akan dihadapi sang penyihir dan Slay Vega tesebut. Langkah ini terbilang cukup jitu. Memang seharusnya cerita berjalan pelan dulu di permulaan cerita dan menfokuskan diri untuk memperkenalkan dunia yang pasti belum familiar bagi para penonton dari segala usia. Mengakrabkan cerita dengan penonton akan membuat mereka bisa mempersiapkan diri menikmati konflik yang akan muncul di masa mendatang.
Karakter
Karakter utamanya unik dan saling melengkapi satu sama lain. Untuk Elias, sepertinya dia mungkin memiliki motif tersembunyi, masih mencoba memberi Chise apa yang dia percaya dan dia inginkan. Dan Chise dengan senang hati bersedia di sisinya dan memberikan apa yang ia inginkan.
Art
Berseting di dunia barat, tepatnya di Inggris, Mahoutsukai no Yome menyuguhkan pemandangan indah khas Eropa yang mampu menenangkan hati. Penonton seolah diajak jalan - jalan dulu menikmati semua pemandangan alam, seperti pegunungan dan hutan yang asri sambil mendengarkan penjelasan dari dialog karakter yang seolah bertindak seperti pemandu wisata. Tidak hanya artwork yang memanjakan mata, sajian CGI yang tak berlebihan juga turut menghiasi perjalanan cerita Chise dan Elias. Efek - efek untuk adegan penggunaan sihir yang digunakan Elias, Chise dan Angelica mampu membuat saya terpukau. Porsinya pas dan juga tampilan efeknya juga tak sekaku anime CGI kebanyakan, seperti anime Berserk dan Kado The Right Answer.
Ost
Lagu pembuka Mahoutsukai no Yome ada 2, tapi yang suka Opening pertamnya yang berjudul “Here” yang dibawakan oleh Junna. Permainan gitar akustik gitar dan tabuhan cepat dari drum yang diselingi alunan gesekan biola membuat suasana khas fantasi ala negeri - negeri Eropa langsung terbayang di benak setiap pendengarnya. Selain itu, petikan gitar akustik yang mendominasi memiliki pengaruh “menenteramkan” siapapun yang mendengar lagu satu ini. Kemudian, gaya vokal Junna saat menyanyikan lagu ini terasa penuh oleh emosi yang berasal dari lirik-liriknya yang sederhana namun puitis. Tempo cepat dan lambatnya lagu ini juga seimbang, tak terlalu cepat maupun lambat. Untuk lagu penutupnya juga ada 2, yang pertama berjudul “Wa–cycle”yang dinyanyikan oleh Hanna Itoki lebih seperti pengantar tidur. Temponya yang lambat seolah menidurkan para penonton setelah cerita selesai. Namun kesan folklore dari “Wa-cycle” sendiri jauh lebih kuat dari “Here”. Sebuah penutupan yang pas untuk anime bertema fantasi barat. Untuk Ending yang kedua, berjudul “Tsuki no mou Hanbun“ by AIKI & AKINO from bless4 juga gak kalah bagusnya dengan Ending yang pertama.
Overall
Jalan Cerita : 9 / 10
Karakter : 8 / 10
Art : 9.2 / 10
Ost : 9.5 / 10
Mahoutsukai no Yome : 9 / 10
Mahoutsukai no Yome merupakan rekomendasi yang harus kalian tonton. Plot yang pelan dan mengalir dan interaksi antar karakternya yang menarik untuk terus disimak. Ditambah lagi pengisi suara yang mampu membawakan setiap peran dengan penuh penghayatan dan totalitas.
You are now reading the article [Review Anime] Mahoutsukai no Yome with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2018/04/review-anime-mahoutsukai-no-yome.html
Title : [Review Anime] Mahoutsukai no Yome
link : [Review Anime] Mahoutsukai no Yome
[Review Anime] Mahoutsukai no Yome
Akhirnya setelah sekian lama menunggu, kita bisa menikmati salah satu anime yang diadaptasi dari manga Shounen karya Kore Yamazaki : Mahoutsukai no Yome. Kalian mau kisah cinta yang romantis tapi anti-mainstream? Atau kalian adalah pecinta fantasi ala barat? Anime yang berjudul Mahotsukai no Yome ini mungkin cocok menjadi tontonan yang tepat untuk kalian tonton.
Judul : Mahoutsukai no Yome
Tanggal Rilis : 8 Oktober 2017
Episode : 24
Durasi : 24 Menit per Eps
Genre : Slice of Life, Fantasy, Magic, Shounen
Sumber Cerita : Manga
Studio : Wit Studio
Sinopsis
Chise Hatori adalah seorang anak yang dikucilkan oleh masyarakat lantaran mampu melihat makhluk-makhluk ghaib. Putus asa atas nasibnya, ia pun memutuskan untuk menjual dirinya dalam suatu lelang untuk para penyihir. Di sanalah ia dipertemukan dengan Elias, seorang penyihir yang membeli Chise untuk dijadikan murid, sekaligus dipersiapkan untuk menjadi pengantinnya.
PV
Jalan Cerita
Meskipun jalan ceritanya terkesan pelan, penonton tak akan merasa bosan karena dialog dan interaksi antar karakternya sendiri cukup menarik untuk disimak. Pelannya jalan cerita itu bisa dimaklumi karena banyakanya hal - hal yang harus dijelaskan sepanjang cerita, seperti perkenalan para tokoh dan juga konsep worldbuilding anime itu sendiri. Sepertinya Wit Studio tak mau terburu-buru dalam memunculkan konflik yang menjadi bumbu utamanya. Penonton dipandu terlebih dahulu untuk mengetahui seluk-beluk dunia Chise dan Elias sebelum menikmati konflik yang akan dihadapi sang penyihir dan Slay Vega tesebut. Langkah ini terbilang cukup jitu. Memang seharusnya cerita berjalan pelan dulu di permulaan cerita dan menfokuskan diri untuk memperkenalkan dunia yang pasti belum familiar bagi para penonton dari segala usia. Mengakrabkan cerita dengan penonton akan membuat mereka bisa mempersiapkan diri menikmati konflik yang akan muncul di masa mendatang.
Karakter
Karakter utamanya unik dan saling melengkapi satu sama lain. Untuk Elias, sepertinya dia mungkin memiliki motif tersembunyi, masih mencoba memberi Chise apa yang dia percaya dan dia inginkan. Dan Chise dengan senang hati bersedia di sisinya dan memberikan apa yang ia inginkan.
Art
Berseting di dunia barat, tepatnya di Inggris, Mahoutsukai no Yome menyuguhkan pemandangan indah khas Eropa yang mampu menenangkan hati. Penonton seolah diajak jalan - jalan dulu menikmati semua pemandangan alam, seperti pegunungan dan hutan yang asri sambil mendengarkan penjelasan dari dialog karakter yang seolah bertindak seperti pemandu wisata. Tidak hanya artwork yang memanjakan mata, sajian CGI yang tak berlebihan juga turut menghiasi perjalanan cerita Chise dan Elias. Efek - efek untuk adegan penggunaan sihir yang digunakan Elias, Chise dan Angelica mampu membuat saya terpukau. Porsinya pas dan juga tampilan efeknya juga tak sekaku anime CGI kebanyakan, seperti anime Berserk dan Kado The Right Answer.
Ost
Lagu pembuka Mahoutsukai no Yome ada 2, tapi yang suka Opening pertamnya yang berjudul “Here” yang dibawakan oleh Junna. Permainan gitar akustik gitar dan tabuhan cepat dari drum yang diselingi alunan gesekan biola membuat suasana khas fantasi ala negeri - negeri Eropa langsung terbayang di benak setiap pendengarnya. Selain itu, petikan gitar akustik yang mendominasi memiliki pengaruh “menenteramkan” siapapun yang mendengar lagu satu ini. Kemudian, gaya vokal Junna saat menyanyikan lagu ini terasa penuh oleh emosi yang berasal dari lirik-liriknya yang sederhana namun puitis. Tempo cepat dan lambatnya lagu ini juga seimbang, tak terlalu cepat maupun lambat. Untuk lagu penutupnya juga ada 2, yang pertama berjudul “Wa–cycle”yang dinyanyikan oleh Hanna Itoki lebih seperti pengantar tidur. Temponya yang lambat seolah menidurkan para penonton setelah cerita selesai. Namun kesan folklore dari “Wa-cycle” sendiri jauh lebih kuat dari “Here”. Sebuah penutupan yang pas untuk anime bertema fantasi barat. Untuk Ending yang kedua, berjudul “Tsuki no mou Hanbun“ by AIKI & AKINO from bless4 juga gak kalah bagusnya dengan Ending yang pertama.
Overall
Jalan Cerita : 9 / 10
Karakter : 8 / 10
Art : 9.2 / 10
Ost : 9.5 / 10
Mahoutsukai no Yome : 9 / 10
Mahoutsukai no Yome merupakan rekomendasi yang harus kalian tonton. Plot yang pelan dan mengalir dan interaksi antar karakternya yang menarik untuk terus disimak. Ditambah lagi pengisi suara yang mampu membawakan setiap peran dengan penuh penghayatan dan totalitas.
That's the article [Review Anime] Mahoutsukai no Yome
That's it for the article [Review Anime] Mahoutsukai no Yome this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article [Review Anime] Mahoutsukai no Yome with link address https://animeanimenews.blogspot.com/2018/04/review-anime-mahoutsukai-no-yome.html